Powered By Blogger

welcome

welcome di website pribadi ALFI ASYURA
zwani.com myspace graphic comments




e-mail : alfi_aja1989@yahoo.co.id atau alfi.asyura@gmail.com
friendster : alfi89@gmail.com




anda boleh membaca blog ini dan mengcopy nya..selamat membaca..

Minggu, 18 Mei 2008

MAKNA AGAMA

MAKNA AGAMA

Oleh:ALFI ASYURA

Dikalangan masyarakat, yakni para ahli istilah agama, din, religi, dan religion diartikan dengan makna yang berbeda :

Religie (bahasa belanda) dan religion (bahasa inggris) berasal dari religare(bahasa latin), yang artinya menurut Cicero adalah “melakukan perbuatan dengan penuh penderitaan, yaitu sejenis laku peribadatan yang dikerjakan berulang-ulang dan tetap”. sedangkan menurut lactancius artinya “mengikat menjadi satu dalam suatu persatuan bersama”.

Agama

    1. Ustazd fakhruddin al-kahiri

berasal dari bahasa sanskerta, yaitu dari (a) yang berarti tidak dan (gama) yang berarti kacau, berarti tidak kacau (teratur). dengan demikian makna agama identik dengan peraturan, yaitu peraturan yang mengatur prilaku manusia atau mengenai sesuatu yang ghaib, budi pekerti, dan tata pergaulan hidup bersama. arti seperti ini diduga kuat dikemukakan pertama kali oleh Ustadz Fakhruddin alkahiri ketika memberi ceramah di salah satu stadium radio di bandung.

    1. Bahrum Rangkuti

menurutnya orang yang membenarkan makna agama dengan “tidak kacau” belum memahami bahasa sanskerta, beliau berkata memang ada huruf (a) dalam bahasa Indonesia berarti “tidak” misalnya aneka (a=tidak eka=satu, aneka= bermacam-macam) tetapi huruf (a) dibaca panjang pada kata a-gama mempunyai arti “cara /jalan”, sedangkan gama berasal dari kata gam( bahasa indo-germania) yang maknanya sama dengan bahasa inggris to go artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan tuhan.

    1. kolonel irawan dan baharuddin wahid key

kata agama berasal dari bahasa arab. kata agama diambil dari qaama yang berarti berdiri dalam hubungan kalimat “iqamat as-salat”. dari kata qama ini berubah menjadi iqama, kemudian berubah menjadi igama atau agama.

Din

    1. Moenawar chalil

kata din merupakan mashdar(kata benda) dari kata kerja daana-yadinu. menurut lughat kata din mempunyai arti : 1) cara atau adat kebiasaan 2) peraturan 3) undang-undang 4) taat atau patuh 5) menunggalkan ketuhanan 6) pembalasan 7) perhitungan 8) hari kiamat 9) nasehat 10) agama.

    1. Al- Jurajni

kata addin, millah, dan mazhab. menurutnya ketiga kalimat itu mempunyai makna yang sama dalam muatan materinya. perbedaannya terletak pada kesannya: addin dinisbatkan kepada allah= dinullah, almillah dinisbatkan kepada nabi-nabi= millatu Muhammad, al-madzhab dinisbatkan kepada mujatahid = madzhab syafii.pendapat ini sepenuhnya disetujui dan diambil oleh maulana Muhammadali

    1. Muhammad annuqubi al-attas

makna kata din dapat dikembalikan kepada empat hal: 1) hutang 2) bersikap tunduk, hidmad. 3) kekuasaan yang bijaksana 4) kecenderungan alamiyah. Ia mengemukakan bahwa kata kerja daanayang berasal dari din, mengandung makna berhutang. jadi seorang dain tentunya menundukkan diri dan mematuhi hokum serta peraturan-peraturan yang berkaitan dengan hutang tsb. Berhutang dan mempunyai kewajiban sudah barang tentu meliputi daynunah dan keyakinan tergantung dari kasusnya.

selanjutnya beliau mengatakan bahwa kata daana secara konsepsional berkaitan dengan kata kerja lain yaitu maddana yang berarti membangun atau mendirikan kota ; membudayakan, membangun peradaban, memperhalus, memanusiakan, dari kata ini terdapat lain yaitu tamaddun yang berarti lebudayaan, penghalusan dalam tatanan peradaban dan budaya sisial.

maka jelaslah bahwa kata din itu mempunyai arti yang sangat luas. dari banyak arti diatas yang dapat disepakati adalah bahwa din, agama, religi, dan religion mempunyai arti etimologi sendiri-ssendiri, disamping mempunyai asal-usul, riwayat tersendiri.

Penerapan kata-kata din, agama, religi, dan religion

  1. Koencjaraningrat

mengusulkan pembedaan pemakaian isitlah agama dan religi. menurutnya istilah religi dipakai jika kita membicarakn ssistem-sistem yang tidak atau belum diakui secara resmi oleh pemerintah. seperti Kong Hu Cu, Seventh Day advent, Gereja Pingster, Hindu dan segala macam kebatinan. sedangkan istilah agama menurutnya dipakaikan kalau kita menyebut semua agama yang diakui secara resmi dalam negara kita seperti Islam, Protestan, Katolik, Hindu-Budha, Buda-darma.

Menurut jalan pikiran koencoroningrat, yang menjadi dasar sesuatu itu dianggap agama atau bukan adalah adanya stempel resmi dari pemerintah. jika pada suatu ketika dimasa depan pemerintah mengakui secara resmi konghucu dll apakah mereka meningkat menjadi agama?, apakah berbagai aliran kebathinan yang sekarang menyebut dirinya aliran kepercayaan kepada tuhan yang maha esa yang eksistensinya diakui oleh pemerintahsecara resmi dan telah masuk dalam GBHN lantas berubah dari Religi menjadi agama?.

menghadapi kenyataan ini, saran dan usul koencoroningrat tentang pembedaan pemakaian istilah agama dan religi praktis telah gugur dan tak dapat diterima. bukankah aliran kebatinan(alirankepercayaan kepada tuhan yang maha esa) telah diakui oleh pemerintah dengan memasukkannya kedalam TAP MPR No.II/ 1978. akantetapi tidak mengakuinya senbagai agama.pemerintah secara tegas mengatakan bahwa aliran kebatinan atau aliran kepercayaan adalah bukan agama dan pengakuan resmi terhadapnya bukan berarti menambah agama baru.

  1. Sidi Gazalba

gazalba menyamakan agama dengan religi, tetapi agama dan religi menurutnya tidak sama dengan din. menurutnya cakupan din itu lebih luas daripada agama dan religi dan din bukan hanya sekedar agama. beliau berkata : terselip kekeliruan yang parah jika islam disebut agama dan religi. alasannya ialah karena din (baca: islam) itu mengajarkan dua hubungan, yaitu hubungan manusia dengan allah dan manusia dengan manusia.

menurut gazalaba agama atau religi hanya mengajarkan satu hubungan yaitu hubungan manusia dengan tuhan saja, oleh karena itu menyebut islam sebagai agama atau religi terselip suatu kekeliruan yang fatal. karena ajaran islam yang engatur hubungan manusia dengan manusia telah dikeluarkan dari ajaran dan amalan islam.

  1. Zainal Arifin Abbas

beliau dalam bukunya perkembangan pikiran terhadap agama, mengajukan pendapat bahwa kata addin dalam alquran hanya ditujukan kepada islam saja tidak ditujukan kepada yang lain. beliau berdalih dengan surat ali imran ayat 19 yang berbunyi “innaddina ‘indallahil islam”.

Tidak ada komentar: