Powered By Blogger

welcome

welcome di website pribadi ALFI ASYURA
zwani.com myspace graphic comments




e-mail : alfi_aja1989@yahoo.co.id atau alfi.asyura@gmail.com
friendster : alfi89@gmail.com




anda boleh membaca blog ini dan mengcopy nya..selamat membaca..

Minggu, 01 Juni 2008

KERISAUAN

KERISAUAN

Tidakkah kita merasa malu, bahwa Allah SWT senantiasa memanjakan diri kita setiap hari? Hampir seluruh kebutuhan kita terpenuhi tanpa terkecuali, meski mungkin pengabdian dan bakti kita kepada-Nya sering kali tertatih dan jauh dari nilai yang layak dalam pandangan-Nya. Barangkali tidak sedikit pula dari ibadah yang kita lakukan hanya sebatas sekedar memenuhi kewajiban, dan bukan didorong keinginan untuk terus menjaga irama kedekatan dan rasa kehambaan kita kepada-Nya agar senantiasa indah.

Saudaraku,

Betapa banyak waktu yang seharusnya kita pergunakan untuk hal yang bermanfaat, namun seringkali kita sia-siakan dan terbuang percuma untuk perdebatan, yang akhirnya lebih cenderung menyuburkan rasa egoisme diri yang semakin merajai hati, dan kita pun tak pernah merasa takut dan risau akan masa depan kita di akhirat nanti. Betapa risaunya kita akan berkurangnya harta, namun jarang sekali kita merisaukan tentang sedikitnya bekal “pulang” kita nanti, dikarenakan lebih sibuk melihat dan membongkar aib saudara kita sendiri.

Saudaraku,

Rasulullah SAW, sang kekasih Allah SWT, penutup para nabi, sosok yang maksum dari dosa, tetap saja menyempatkan waktunya untuk terus menjaga irama kedekatan dan kemesraan dengan Sang kholiq. Di saat makhluk-makhluk Allah lainnya masih terlelap dalam tidur dan terbuai dalam mimpinya di malam hari, beliau malah terus memperbanyak sujud kepada Allah SWT. Saat dimana mungkin sebagian manusia merencanakan kejahatan, namun di saat itu pula sosok mulia dan teladan seluruh alam ini malah terus merajut tali kasih dengan dzat Yang Maha Mulia dengan penuh rasa hamba dan cinta.

Diceritakan dalam sebuah riwayat, bahwa sayyidatina ‘Aisyah rha, istri Rasulullah SAW sampai bertanya, mengapa beliau tetap saja bersusah payah dalam beribadah kepada Allah, padahal beliau telah dijamin dengan syurga oleh Allah SWT. Saudaraku, tahukah jawaban seperti apa yang terlontar dari bibir mulia beliau? Beliau pun menjawab bahwa sesungguhnya beliau ingin mejadi hamba Allah yang bersyukur.

Saudaraku,

Betapa indahnya peri kehidupan orang-orang yang dimuliakan oleh Allah SWT dan orang-orang sholeh terdahulu. Ingatan mereka tidak pernah lepas dari Sang Kholiq. Kerisauan mereka tidak pernah jauh dari perihal urusan akhirat. Dan rasa sedih mereka tidak pernah keluar dari lingkup waktu yang luput diisi dengan amal kebaikan. Begitu besar rasa kehati-hatian mereka dalam memegang amanah hidup, dan begitu berhitungnya mereka atas setiap langkah yang akan diambil, sehingga berharap tidak satupun yang akan melenceng dan mengundang kemurkaan Allah SWT.

Mereka senantiasa merisaukan diri walau hanya untuk perkara-perkara yang kecil, baik berupa ucapan, sikap, maupun hal-hal yang notabene lebih sering kita abaikan saat ini. Lihatlah, bagaimana dikisahkan bahwa imam Abu Hanifah senantiasa menangis tatkala membaca ayat 59 dari surah Yasin dalam Al Qur’an, karena rasa takut dan risaunya akan akhirat. Dikisahkan juga bagaimana rasa takut Sayyidina Abu Bakar Ashshiddiq ra untuk sebuah ucapan yang pernah beliau lontarkan kepada salah seorang sahabat Rasulullah SAW saat itu.

Saudaraku,

Sudahkah kerisauan yang seperti ini yang kita semai setiap waktu? Masihkah kita berkenan merelakan setiap detik berlalu dengan sia-sia? Sudahkah rasa syukur, takut dan kerisauan kita tentang akhirat sebagaimana rasa syukur, takut dan kerisauan orang-orang sholeh terdahulu membakar semangat kita untuk terus beramal kebaikan?

Semoga Allah SWT senantiasa menolong kita, menjaga hati kita dalam kelurusan niat ketika beramal, semata-mata untuk mencari keridhoan-Nya.

Astaghfirullah al’azhim,

Wallahu a’lam.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb,

Mas Alfi yang dirahmati Allah SWT,

Alhamdulillah dan terima kasih sudah ikut menyebarluaskan artikel ini. Semoga bermanfaat bagi semua, terutama pada penulisnya..amin Allahumma amin..

Salam silaturrahim dan wassalam.

Sry rahayu said mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Sri Rahayu asal Surakarta, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Muh Tauhid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalanan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL, alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya tahun ini sudah keluar, bagi anda yang ingin seperti saya silahkan hubungi bapak Drs Muh Tauhid SH.MSI, siapa tau beliau bisa membantu anda